Lagu Perjuangan

Senin, 06 April 2015

Tugas Pkn 7 Soal
Anggota :
1. Halizha Nidya S             (09)
2. Hilda Oktaviana             (10)
3. Khemal Havied Z           (12)
4. Nida Zakiya Q S             (16)

Soal
1. Gambarkan apa yang dimaksud masyarakat madani ?  
2. Apakah masyarakat madani sudah terwujud di Indonesia ?  
3. Apa yang dimaksud budaya demokrasi ?
4. Jelaskan budaya demokrasi liberal, komunis, dan pancasila !  
5. Sebutkan minimal 5 perbedaan demokrasi liberal, komunis, dan pancasila !
6. Deskripsikan prinsip-prinsip demokrasi !  
7. Sebutkan makna dari budaya demokrasi !

Jawaban 
1.    Konsep masyarakat madani adalah sebuah gagasan yang menggambarkan maasyarakat beradab yang mengacu pada nila-inilai kebajikan dengan mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip interaksi sosial yang kondusif bagi peneiptaan tatanan demokratis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

Masyarakat Madani Dalam Sejarah

Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu:
1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. 2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Belum, karena masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sadar akan pentingnya adab dan etika di masyarakat. Mereka juga masih banyak yang belum paham sepenuhnya dan mereka masih kurang peduli.

3. Budaya demokrasi terdiri atas dua kata, yaitu budaya dan demokrasi. Budaya berarti hasil kemampuan akal manusia dalam lingkungan kehidupannya. Adapun pengertian demokrasi adalah keadaan negara yang sistem pemerintahannya berkedaulatan rakyat. Artinya , kedaulatan dalam pemerintahannya berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh rakyat. 
Berdasarkan asal katanya, budaya demokrasi mempunyai pengertian kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan. Budaya demokrasi juga dapat dikatakan sebagai bentuk aplikasi atau penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip demokrasi itu sendiri. Dengan demikian, tercerminlah prinsip-prinsip demokrasi dalam budaya demokrasi.

4.  Budaya demokrasi mempunyai pengertian kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan. Budaya demokrasi juga dapat dikatakan sebagai bentuk aplikasi atau penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip demokrasi itu sendiri. Dengan demikian, tercerminlah prinsip-prinsip demokrasi dalam budaya demokrasi.


a.     Budaya Demokrasi Liberal : sistem politik yang menganut kebebasan individu. Secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.



b.     Budaya Demokrasi Pancasila : Demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berdasarkan ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”’ dilaksanakan dengan rahmat Tuhan YME, serta menjujunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia.



c.      Budaya Demokrasi Komunis : Demokrasi Politik berdasarkan kekuasaan pemerintahan dictator dan dilakukan oleh sedikit orang, perbedaan kaya miskin tidak ada, tapi muncul kelas baru. Demokrasi yang Kekuasaan tertinggi di pegang oleh partai. Sistem ekonomi di atur sentralistis/penguasaan oleh pusat/Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.

  5.
No.
Perbedaan
Demokrasi Pancasila
Demokrasi Liberal
Demokrasi Komunis
1.
Kebebasan Indivudu
Sangat menjunjung tinggi kebebasan individu.
Sangat menekankan kebebasan/kemerdekaan individu.
 Setiap individu tidak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu dan harus menurut dengan pemerintahan
2.
Hak Asasi Manusia (HAM)
Adanya penghargaan terhadap hak asasi manusia (HAM)
 Selalu dipertahankan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia yang fundamental.
Mengabaikan hak asasi, 
Tidak memiliki hak milik dan tidak memiliki kebebasan seperti yang diinginkan dan harus melakukan apa yang diperintahkan pemimpin (pemerintah)
3.
Sistem Mono-partai
Demokrasi pancasila tidak menganut sistem Mono-partai
Tidak menggunakan sistem Mono-partai tetapi Sistem multi-partai yang lebih menampakan sifat insibilitas.
Menggunakan sistem mono-partai dan menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang Mono-partai.
4.
Agama
Demokrasi pancasila berlaku untuk semua lapis masyarakat, berarti masyarakat bebas memilih agamanya.
Menurut pemahaman mereka, agama adalah urusan masyarakat sedangakan negara adalah urusan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh turut campur dalam hal agama.
Tidak mengakui adanya tuhan karenaketakutan mereka kepada Tuhan hanya semu belaka (Super Munafik).
5.
Sistem Pemerintahan
Dalam sistem pemerintahan, terbagi atas beberapa kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif dan eksaminatif.
Dalam sistem pemerintahan, terbagi atas beberapa kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dominasi partai tunggal.Partai politik ini adalah pemerintahan jadi pemerintahan mendominasi kehidupan bernegara

6.
Pengambilan
Keputusan
Setiap keputusan yang diambil dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pengambilan keputusan dilakukan secara langsung melalui voting.
Semua keputusan diputuskan oleh pemerintah tanpa campur tangan pihak lain

7.
Kehidupan sosial
Didasari sikap gotong royong.
struktur sosial selalu berusaha untuk mewujudkan tegaknya demokrasi dan tumbangnya sistem kediktatoran.
Menonjolkan Kesosialan
Maksudnya lebih mementingkan kepentingan bersama

8.
Pemilihan Umum
(PEMILU)
Melakukan pemilu dengan menganut asas LUBER JURDIL.
Mengusahakan di dalam negaranya suatu pemilihan umum yang berasas luber sehingga pergantian pemerintahan berjalan secara normal.
Karena tidak menghargaai keberadaan kebebasan individu, maka tidak diadakannya pemilu.
     
     6.  
     a.      Kedaulatan Rakyat yang berarti seluruhnya berasal dari rakyat.
b.      Kekuasaan Mayoritas yang berarti kekuasaan tidak berpusat pada satu orang saja. 
c.       Jaminan HAM yang berarti dalam demokrsai HAM sangat diakui. 
d.      Persamaan didepan hukum bahwasanya semua orang sama kedudukannya di mata hukum.
e.      Nilai’ toleransi, kerja sama dan mufakat, di dalam demokrasi penyelesaiaannya dengan cara musyawarah untuk mufakat. Dan adanya sikap untuk mengharagai perbedaan. 
f.        Pemerinthan berdasarkan persetujuan dari yang pemerintah.
g.      Hak’ minoritas, dalam demokrasi hak’ minoratis sangat dihargai. 
h.      Pemilihan yang bebas dan jujur dala pemilihan umum. 
i.        Proses hukum yang wajar sesuai dengan UUD dan hukum lain yang berlaku.
j.        Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
7. 
a. bersedia menerima kesalahan atau kekalahan.
b. kesedian para pemimipin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya
c. memiliki kejujuran dan intergritas 
d. memiliki rasa malu dan bertanggungjawab kepada republice. menghargai hak-hak kaum minoritas 
f. menghargai perbedaaan yang ada pada rakyat
g. mengutamakan musyawarah atau kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegeraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar